Posts

Pembacaan Lini Bawan Integrasi Keilmuan PTKI/Fauzan Saleh

  UNINTENDED CONSEQUENCES: PEMBACAAN LINI BAWAH PROYEK INTEGRASI ILMU DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM (PTKI) Oleh Fauzan Saleh   IAIN [PTKI] are critical to understanding the Indonesian Islamic community both for the ways in which they define orthodoxy and act as culture brokers to the wider Islamic community, as well as for their cultural brokerage with Western philosophy and scholarship. This system plays a central role in the critical reexamination of Islam as well as acts as a bridge between various strains of Islam because students come from diverse Muslim backgrounds. The State Islamic Universities (UIN) have taken some secular subjects. Some faculty members, particularly from the religious departments, feel that these new fields will leach away their students and erode the Islamic character of the university. Ronald A. Lukens-Bull, 2013. Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. Nelson Mandela. Kajian keislaman di Tanah Air

MENGAPA BUMI, MENGAPA MATAHARI? Oleh Fauzan Saleh

  MENGAPA BUMI, MENGAPA MATAHARI: Menggali Makna Simbolis Lambang NU dan Muhammadiyah   Oleh Fauzan Saleh Mengacu pada konsep penciptaan primordial, kita mengakui bahwa segala sesuatu yang ada berasal dari Yang Satu. Bumi, matahari, dan alam semesta seluruhnya dahulunya adalah satu substansi yang tak terpisahkan. Kemudian Allah berkehendak untuk memisahkannya. Maka terciptalah alam semesta dengan segala bentuk, rupa dan keragaman isinya. Dalam kajian kosmologi kita mengenal teori the big bang, dentuman besar atau dahsyat.   Teori inilah yang diyakini mampu memberikan penjelasan akademik tentang awal pembentukan alam semesta, sekitar 13,7 miliar tahun yang lalu. Tokoh penting yang dianggap berjasa merumuskan teori ini ialah Georges Lemaitre, 1927. Menurutnya, alam semesta dimulai hanya sebagai satu titik. Setelah terjadi detuman dahsyat, alam semesta kemudian mengembang dan meluas hingga menjadi sebesar sekarang, dan bahkan masih terus meregang lagi. Ternyata al-Qur’an juga su

AGAMA ITU MENYENTUH RASA

AGAMA ITU MENYENTUH RASA Oleh Fauzan Saleh Rasa yang bersentuhan dengan agama itu berakar pada hati nurani kita. Selanjutnya, ketika agama itu menyentuh rasa maka akan terkespresikan dalam sikap kita pada realitas empirik yang kita hadapi. Saat rasa kita hadapkan pada Tuhan akan menimbulkan sikap mengagungkan, mengharap rahmat dan kasih sayang-Nya, sikap bersyukur dan kehendak berperilaku baik pada sesama makhluk ciptaan-Nya. Jika rasa itu kita hadapkan pada alam maka akan terekspresikan pada rasa kagum akan keindahan dan keteraturan sistem yang menyertainya. Jika rasa itu kita hadapkan pada sesama manusia, maka akan terekspresikan pada sikap saling membutuhkan, menjaga persahabatan, dan keinginan untuk saling harga menghargai, bantu membantu serta keinginan untuk menanamkan kasih sayang. Namun ini semua akan terwujud hanya jika hati kita tidak “terluka,” hati yang utuh, tidak cacat, qalbun salim . Maka apa yang anda rasakan sepulang dari shalat subuh berjamaah di masjid? Sama sa